1Penulis,
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
4Dosen
Pembimbing, Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri
Semarang
Politeknik Negeri Semarang
Electronics
Engineering State Polytechnic of Semarang
Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. Sudarto 50275 INDONESIA
1 marufazalia29@gmail.com, 2 Faizalfaiz72@yahoo.com.,risangrds@gmail.com
|
Intisari—Penggunaan sistem komunikasi nirkabel (wireless)
sebagai media komunikasi pada sistem jaringan komputer semakin popular sekarang
ini . Hal ini membuat proses pertukaran informasi dan komunikasi menjadi cepat
dan mudah.. Pada proyek arduino ini akan dirancang sebuah sistem penerima data
dan akan ditampilkan ke komputer secara wireless (tanpa kabel) menggunakan
komunikas seriali data pada frekuensi 2,4GHz Frekuensi 2,4GHz yang dipilih pada
perancangan ini adalah ZigBee/XBee PRO yaitu RF modul yang menggunakan protocol
standard IEEE 802.15.4. Sedangkan ArduinoUno sebagai kontroler dan pemroses
sinyal, serta Xbee berfungsi sebagai penerima data dan komunikasi Serial
sebagai keluaran yang nantinya akan di tampilkan di komputer.
Kata Kunci : ArduinoUno, Xbee, dan Komunikasi Serial.
Abstract—The use of wireless
communication systems (wireless) as a medium of communication in computer
network systems is becoming more popular today. This makes the process of exchanging
information and communication becomes fast and easy .. In this Arduino project
will be designed a system and a data receiver will display to the computer
wirelessly (without cable) using komunikas seriali data at a frequency of 2.4
GHz 2.4 GHz frequency is chosen in this design is a ZigBee / XBee PRO RF
modules that use the protocol IEEE 802.15.4 standard. While ArduinoUno as
controllers and signal processing, as well as functioning as a receiver XBee
Serial communication data and the output will be displayed on the computer.
Keywords: ArduinoUno, XBee and
Serial Communications
I. PENDAHULUAN
Dalam
Penggunaan sistem komunikasi
nirkabel (wireless) sebagai media komunikasi pada sistem jaringan komputer
semakin popular sekarang ini . Hal ini membuat proses pertukaran informasi dan
komunikasi menjadi cepat dan mudah.. Pada Tugas Akhir ini dirancang sebuah
sistem monitoring arah dan kecepatan angin yang akan dikirim kan ke komputer
secara wireless menggunakan komunikasi data pada frekuensi 2,4GHz Frekuensi
2,4GHz yang dipilih pada perancangan ini adalah ZigBee/XBee PRO yaitu RF modul
yang menggunakan protocol standard IEEE 802.15.4
Berdasarkan
hal di atas maka dirancanglah alat untuk komunikasi secara serial dengan
menggunakan modul Xbee sebagai masukan dan komunikasi serial sebagai keluaran
yang dikontrol menggunakan ArduinoUno. Alat ini akan bekerja dengan menerima
data dari keluaran Xbee lain dan akan di tampilkan menggunakan komunikasi
serial ke komputer.
Diharapkan dengan adanya alat
komunikasi sederhana ini dapat mempermudah kita untuk berkomunikasi secara
nirkabel(tanpa kabel) sehingga mempermudah dan mempercepat untuk mengirim dan
menerima data
II. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas akan akan
ditentukan beberapa rumusan masalah yaitu
1.
Apakah alat yang digunakan untuk komunikasi data secara wireless?
2.
Bagaimana cara kerja
dari alat ini?
3.
Bagaimana program yang
digunakan untuk mengatur masukan dan keluaran?
4.
Bagaimana hasil yang
didapatkan alat?
Adapun yang membatasi alat ini
adalah
1.
Modul penerima hanya
dapat digunakan dalam jarak ± 30 meter (dalam ruangan) dan 100 meter (diluar
ruangan)
2.
Modul Penerima yang
digunakan adalah Xbee Pro S1 2.4 Ghz
3.
Alat ini hanya
menggunakan satu masukan yaitu Modul Xbee Penerima dan satu keluaran yaitu RS
232
III. METODOLOGI
Target proyek ini menjalankan
program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap alat. Langkah - langkah pembuatan Proyek
Arduino dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.
Studi pustaka alat dan bahan
2.
Perancangan perangkat lunak dan program
3.
Implementasi program,
4.
Pengujian perangkat lunak dan perangkat keras
5.
Analisa
6.
Laporan
A.
Tinjauan Pustaka
a) Xbee
XBee merupakan modul RF yang
didesain dengan standardprotocol IEEE 802.15.4 dan sesuai dengan kebutuhan sederhana
untuk jaringan wireless. Kelebihan utama yang menjadikan XBee sebagai
komunikasi serial nirkabel karena XBee memiliki konsumsi daya yang rendah yaitu
hanya 3,3 V dan beroperasi pada rentang frekuensi 2,4 GHz.
Gambar 4.1 Komponen Xbee
Dalam melakukan komunikasi dengan perangkat lainnya Xbee mampu melakukan
komunikasi dengan dua macam komunikasi yang berbeda, tergantung dari perangkat
apa yang dihubungkan dengan modul Xbee. Komunikasi dapat dilakukan dengan
menggunakan jaringan wireless dan komunikasi secara serial.
b)
Serial (RS232)
Komunikasi serial merupakan
komunikasi data dengan pengiriman data secara satu per satu dengan menggunakan
satu jalur kabel data. Sehingga komunikasi serial hanya menggunakan 2 kabel
data yaitu kabel data untuk pengiriman yang disebut transmit (Tx) dan kabel
data untuk penerimaan yang disebut receive (Rx). Kelebihan dari komunikasi
serial adalah jarak pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan dalam jarak yang
cukup jauh dibandingan dengan komunikasi parallel tetapi kekurangannya adalah
kecepatan lebih lambat
daripada komunikasi
parallel, untuk saat ini sedang dikembangkan teknologi serial baru yang
dinamakan USB (Universal Serial Bus) yang memiliki kecepatan pengiriman
dan penerimaan data lebih cepat disbanding serial biasa.
Beberapa contoh : komunikasi Serial RS-232 dan RS-485
Gambar 4.2 RS232
c)
ArduinoUno
Arduino
merupakan modul atau kit mikrokontroler yang bersifat sumber terbuka baik piranti keras maupun piranti lunaknya. Pengertian awam, Arduino merupakan komputer
kecil yang dapat di program untuk memproses masukan dan luaran antara modul itu
sendiri dengan komponen eksternal yang dihubungkan dengannya. Arduino memiliki
kompilator program tersendiri menggunakan bahasa C++ yang
dilengkapi dengan program pustaka yang memudahkan para pengguna untuk merancang
suatu program. Perangkat kerasnya terdiri dari pengendali yang memiliki desain
sederhana dengan Atmel AVR sebagai pengolah utama dan pintu masukan serta
luaran yang langsung terpasang pada papan utamanya.
Beberapa macam jenis Arduino
dijual dipasaran, salah satunya ArduinoUno dengan tipe terbaru
yaitu ArduinoUno R3. Modul ini
memiliki 14 pin masukan/luaran (yang mana 6 dapat digunakan sebagai PWM
output), 6 analog input, keramik resonator 16MHz, koneksi USB, powerjack,
header ICSP, dan tombol reset,
memuat semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler. Arduino R3 dapat
dihubungkan langsung ke komputer dengan kabel USB atau dengan mencatu dengan
catu daya.
Gambar 4.3 ArduinoUno
Fitur-fitur yang dimiliki oleh ArduinoUno R3 ditunjukkan
dibawah ini.
•
Mikrokontroler: ATmega328
•
Kaki I/O digital : 14 (6 diantaranya adalah PWM)
•
Kaki I/O analog : 6
•
Flash Memory : 32 KB (8 KB digunakan untuk boot
loader)
•
SRAM : 2 KB
•
EEPROM : 1 KB
•
Tegangan kerja: 5 volt
•
Tegangan masukan: 7 – 12 volt
•
Arus DC pada kaki I/O : 40 mA
ArduinoUno R3 dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau
dengan catu daya eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Daya
eksternal (non-USB) dapat menggunakan
adaptor AC-DC atau baterai.
Arduino ini dapat beroperasi pada
catu tegangan eksternal dari 6 Volt
sampai 20 Volt. Rentang tegangan
yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 Volt.
Masing-masing dari 14 kaki
digital pada ArduinoUno R3 dapat
digunakan sebagai masukan atau luaran, menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan
digitalRead(). Mereka beroperasi pada
tegangan 5 Volt. Setiap kaki
dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (terputus secara alami) sebesar 20-50 KOhms. Selain itu, beberapa
kaki memiliki fungsi khusus:
IV. PERANCANGAN Alat
A. Perangkat Keras dan
Rangkaian Elektronika
Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1. XBee sebagai penerima
data
2. Komunikasi Serial
(RS232) sebagai keluaran
3. ArduinoUno sebagai
pengendali semua perangkat
4. Rangkaian PCB untuk
masukan
5. Rangkaian PCB untuk
luaran.
B. Blok Diagram Hubungan
Komponen Utama
Blok diagram aplikasi ArduinoUno menggunakan
masukan Xbee dan keluaran serial dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar
4.4 Blok Diagram Komponen Utama
C. Melakukan Setting Xbee
Sebelum menggunakan XBee
terlebih dahulu harus dikonfigurasi. Berikut ini adalah beberapa langkah yang
dilakukan agar XBee pada Pemancar dan XBee pada penerima dapat saling bertukar
data.
•
Hubungkan XBee ke PC/laptop dengan menggunakan
Xbee adapter. Disini Xbee harus dihubungkan secara serial dengan
PC/laptop.
Gambar
4.1 Xbee adapter
•
Buka software XCTU di komputer anda, jika modul RF
berhasil terdeteksi software akan terlihat seperti pada gambar dibawah. “Port
USB-to-serial Bridge..[COM1]” menandakan bahwa modul menggunakan saluran port
USB COM1. Jika belum terdeteksi silahkan cek status port USB komputer anda di
Device Manager.
•
Jika koneksi antara X-CTU dengan XBee gagal, maka
akan muncul sebuah pesan kesalahan dan jika koneksi berhasil, maka akan tampil
modem type dan firmware version dari XBee yang sedang digunakan.
•
Atur Baud Rate, Flow Control, Data Bits, Parity,
Stop Bits seperti pada kotak merah (gambar atas). Kemudian klik “Test/Query”,
maka identitas atau versi X-Bee akan muncul
•
Jika sudah, pilih menu “Modem Configuration”,
kemudian klik “Read” untuk mensetting nilai parameter dari X-Bee Pro. Setelah
di-read maka akan muncul parameter-parameter yang dapat disetting. Tipe dan
versi firmware X-Bee yang terdeteksi juga akan sama seperti
pada Com Test. Pastikan bahwa Tipe dan Versi tidak diubah ke yang lain. Begitu
juga dengan “Function Set.
•
Untuk komunikasi point to point,
umumnya hanya ada 3 parameter yang wajib di-setting yaitu PAN ID (Personal
Area Network ID), DL (Destination Address Low), MY (16bit
Source Address). XBee1 dan XBee2 dapat
saling berkomunikasi.
•
Agar dapat melakukan komunikasi lakukan pengaturan
pada beberapa parameter berikut ini :
Nilai parameter DL X-Bee1 = MY
X-Bee.
Nilai parameter MY X-Bee1 =
DL X-Bee2
X-Bee1 dan X-Bee2 menggunakan
alamat PAN ID yang sama
Nilai parameter yang diisi berupa bilangan hexadecimal.
•
Setelah selesai melakukan konfigurasi beberapa
parameter, langkah terakhir yaitu menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan
pada XBee. Untuk menyimpan konfigurasi tersebut, cukup dengan menekan tombol “Write”
pada X-CTU. Di bawah ini gambar hasil read dan writeXBee.
D. Mekanisme Kerja
Sistem
1.
Masukan :
Modul Xbee Penerima (Xbee Rx)
Keluaran : Serial ( Komputer
)
2.
Xbee Penerima akan menerima data yang dipancarkan dari
Xbee Pemancar. Data dari pin Xbee Penerima dihubungkan ke pin Rx Arduino. Pin
VCC pada modul Xbee Penerima dihubungkan ke 3.3V Arduino dan Pin GND pada modul
Xbee Penerima dihubungkan ke GND
Arduino.
3.
Data yang diterima oleh Modul Xbee Penerima, akan di
proses oleh Arduino. Arduino akan memproses data dari Modul Xbee Penerima untuk
kemudian dikeluarkan dalam bentuk Serial
(Komputer ).
E. Perangkat Lunak Alat
1) Diagram Alir Program
Untuk diagram alir program aplikasi ArduinoUno
menggunakan masukan sensor api, asap, dan karbon monoksida dengan luaranXBee
dapat dilihat dibawah ini :
Gambar
4.2 Diagram Alir Program
V. PENGUJIAN DAN ANALISA
A. Pengujian Alat
Dalam pengujian ini,
meliputi pengujian Xbee dan Komunikasi serial. Pengujian alat atau kalibrasi
ini dilakukan untuk mengetahui sistem komunikasi secara nirkabel menggunakan
Xbee dan menampilkannya menggunakan komunikasi serial ke komputer.
Xbee (Rx) akan
menerima data dari Xbee (Tx) melalui proses transfer data melalui antena (tanpa
kabel) . Kemudian keluaran dari Xbee akan menjadi sinyal input untuk Arduino.
Setelah itu output dari Arduino akan menjadi input untuk serial. Disini serial
sendiri terhubung ke PC, jadi data yang diterima oleh Xbee akan di tampilkan ke
PC melalui port serial.
B. Hasil Percobaan
Gambar
5.1 Tampilan
Hasil Percobaan
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang
telah didapat pada penelitian ini, yaitu aplikasi ArduinoUno menggunakan
masukan Xbee sebagai penerima data dan keluaran serial ke komputer, maka
didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.
Jarak jangkauan pengiriman data modul XBEE PRO dalam
kondisi penerima di dalam ruang mampu mencapai jarak 30 meter dan luar ruangan
100 meter data masih dapat diterima dengan baik.
2. XBEE agar bisa
berkomunikasi harus siseting terlebih dahulu menggunakan aplikasi X-CTU
3. Komunikasi serial yg
digunakan adalah komunikasi UART menggunakan IC MAX 232.
B. Saran
1.
Agar modul Xbee Pro dapat mengirimkan data lebih jauh
sebaiknya ditempatkan ditempat yang mempunyai halangan yang sedikit.
2. Supaya XBEE dapat
berkomunikasi lebih baik, antena pada masing-masing XBEE harus terlihat.
3. Sebelum XBEE dipakai
untuk berkomunikasi, XBEE harus disetting menggunakan aplikasi X-CTU.
Referensi
.
[1]
Wirawan, Bangun, et. al. 2013.
Lampu Pengatur lalu Lintas Portable Menggunakan Jaringan Nirkabel. Semarang:
Politeknik Negeri Semarang.
> diakses pada 11
Desember 2013
[4]
<http://arduino.cc/en/Tutorial/HomePage>
diakses pada 11 Desember 2013
[6] <http://eprints.undip.ac.id/6661/1/PEMBUATAN_SISTEM_KOMUNIKASI_SERIAL_ANTAR_MIKROKONTROLER_PADA_PENYAMPAIAN_INFORMASI_SUARA_(AUDIO)_ANTAR_RUANGAN.pdf >diaksespada
18 Desember 2013
[7]
<http://www.loveelectronics.co.uk/Tutorials/7/xbee-tutorial-how-to-set-up-your-xbees>
diakses pada 11 Desember 2013
[8]
<https://www.sparkfun.com/short/9403>
diakses pada 11 Desember 2013
[9] <http://repo.eepis-its.edu/1371/1/paperq_PA_IES_noFix_maju_sidang.pdf> diakses pada 18 Desember 2013
Nama penulis Azalia
Ma’ruf. Penulis dilahirkan di kabupaten Kebumen tanggal 29 Juli 1992.
Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Nurul Huda, SDN Kawedusan
Kebumen, SMP N 1 Kebumen, dan SMA N 2 Kebumen. Tahun 2011 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2011 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3)dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika,Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.11.1.06.
Apabila ada kritik,saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi 089665545478 atau melalui via email: marufazalia29@gmail.com
Nama penulis Faizal Yuli Fahrursyah. Penulis
dilahirkan di Semarang tanggal 16 Juli 1993. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di TK Tarbiyatul Atfal, SDN Tambak Aji 02, SMPN 28 Semarang, dan SMKN 3
Semarang. Tahun 2010 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun
2011 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3)dan diterima menjadi mahasiswa
baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D3 Teknik Elektronika,Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan
NIM. 3.32.11.2.10. Apabila ada kritik,saran dan pertanyaan mengenai penelitian
ini, bisa menghubungi 08985559393 atau melalui via
email:Faizalfaiz72@yahoo.com.
Saya ingin bertanya,apakah 1 xbee ketika dipakai sebagai receiver, dia juga bisa sebagai transmit ke arduino lain (misalnya kirim data ke arduino ke 3), disaat yang bersamaan ?
BalasHapusgan boleh minta kodingnya ga ??
BalasHapuslg belajar jg nih
mas, kalo misalnya pake topologi mesh, konfigurasi sama codingannya kira2 seperti apa mas ?
BalasHapusmohon bantuannya
terimakasih
Masukkan komentar anda ... bukan pertanyaan yak hahahahahahahahaha
BalasHapusMantab
BalasHapus