Abdul Sutriyono. Penulis. Khambali. Penulis. Tri Hartuti, Penulis
|
Intisari— Untuk melakukan otomasi ventilasi pada ruangan dibutuhkan sistem
penggerak yang dipasang pada ventilasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sistem otomasi pada ventilasi
berbasis Arduino Uno dengan sensor PIR HC-SR501 sebagai detektor inframerah
pasif dan gerakan. Arduino Uno sebagai pengendali dan pemrosesan sinyal, serta
untuk luaran Motor servo digunakan untuk menggerakkan daun ventilasi. Ketika
sensor PIR mendeteksi kehadiran
seseorang meamsuki ruangan, maka luaran Motor Servo akan menggerakan ventilasi..
Abstract— To do ventilasi at
room automation system needs driver mounted on the vent. The purpose of this research is to
create a ventilation system automation based on the Arduino Uno with PIR sensor
HC-SR501 as passive infrared detectors and motion.Arduino Uno as control and
signal processing, as well as for the outcome of the servo motor is used to
drive ventilation leaves. When
the PIR sensor detects the presence of someone on to room, then the outcome
would drive the servo motor ventilation.
Keywords— Arduino Uno,
Sensor PIR HC-SR501, Motor Servo.
I. pendahuluan
A.
Latar Belakang
Dalam perkembangan teknologi, banyak sarana yang dirancang secara otomatis
untuk membantu kegiatan manusia dalam mengatur kegiatan sehari-hari, seperti
sistem buka tutup daun ventilasi secara otomatis. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan aktivitas manusia.
Berdasarkan hal di atas maka dirancanglah alat untuk menggerakkan daun
ventilasi secara otomatis. Alat ini akan bekerja apabila sensor PIR mendeteksi
gerakan manusia maka servo akan bergerak mulai dari 150 hingga 1800
derajat.
Diharapkan dengan adanya alat
pendeteksi ini, dapat mempermudah kita untuk beraktivitas.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas akan akan
ditentukan beberapa rumusan masalah yaitu
1.
Apakah alat yang digunakan
untuk mengatur otomasi ventilasi?
2.
Apakah fungsi dari komponen tersebut?
3. Bagaimana program yang
digunakan untuk mengatur masukan dan keluaran?
4. Bagaimana hasil yang
didapatkan alat?
C.
Batasan Masalah
Adapun yang membatasi alat ini adalah sebagai
berikut :
1.
Alat ini dapat berfungsi membuka daun ventilasi
maksimal 180 derajat.
2.
Input yang dapat digunakan hanya 12 Volt
3.
Hanya menggunakan masukan sensor PIR (Passive Infrared) dan keluaran motor
servo yang dihubungkan dengan daun ventilasi dan LED sebagai indikator.
D. Metodologi
Target proyek ini
menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap alat.
Langkah - langkah pembuatan Proyek
Arduino dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.
Studi
pustaka alat dan bahan
2.
Perancangan
perangkat lunak dan program
3.
Implementasi
program,
4.
Pengujian
perangkat lunak dan perangkat keras
5.
Analisa
6.
Laporan
II. tinjauan
pustaka
A.
PIR (Passive
Infrared)
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang
digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR
bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi
hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Gambar 1. Sensor PIR
Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan
detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi,
sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu
(misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda
(misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang
diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi
perubahan pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu
:
-
Lensa Fresnel
-
Penyaring Infra Merah
-
Sensor Pyroelektrik
-
Penguat Amplifier
-
Komparator
Gambar
2. Bagian – bagian Sensor PIR
Cara
kerja pembacaan sensor PIR
Pancaran infra merah masuk melalui
lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah
mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus
listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium
nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3).Arus
listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh
sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh
komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit).
Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak
mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor
PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang
gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan
mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan
pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai
standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh
sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi
manusia).
Jarak pancar sensor PIR
Sensor PIR memiliki jangkauan
jarak yang bervariasi, tergantung karakteristik sensor. Proses penginderaan
sensor PIR dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3 Jarak Pancar Sensor PIR
Pada
umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, dan
sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human
detector.
B.
Arduino Uno
Arduino Uno
Gambar
4. Arduino Uno
Arduino adalah platform prototyping berbasis open-source elektronik yang
mudah digunakan (fleksibel) baik dari perangkat keras (hardware) maupun perangkat
lunaknya (software). Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer, penggemar,
dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek interaktif didalam
lingkungan pengembang.
Arduino mempunyai input
yang dapat menerima input dari berbagai sensor dan outputnya sebagai
pengendali seperti lampu, motor, dan aktuator lainnya. Arduino board
mikrokontroler dapat diprogram menggunakan bahasa pemrograman Arduino
(berdasarkan Wiring) dan dalam lingkup pengembang berdasarkan Processing.
Arduino dapat bekerja mandiri atau dapat juga berkomunikasi dengan perangkat
keras yang lain seperti komputer melalui perangkat lunak (misalnya
Flash, Pengolahan, MaxMSP).
Arduino Board dapat
dibuat/dirangkai sendiri atau membeli preassembled, kemudian perangkat lunak
dapat didownload secara gratis. Referensi desain hardware (CAD file) Arduino
Board berada di bawah lisensi open-source sehingga Anda bebas membuat atau
membeli menyesuaikan dengan kebutuhan Anda.
C.
Motor Servo
Motor Servo
Gambar
5. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik
tertutup di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian
kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC,
serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi
untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu
motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal
dari kabel motor.
Karena motor DC servo merupakan alat untuk mengubah energi
listrik menjadi energy mekanik, maka magnit permanent motor DC servolah yang
mengubah energi listrik ke dalam energi mekanik melalui interaksi dari dua
medan magnit. Salah satu medan dihasilkan oleh magnit permanent dan yang
satunya dihasilkan oleh arus yang mengalir dalam kumparan motor. Resultan dari
dua medan magnit tersebut menghasilkan torsi yang membangkitkan putaran motor
tersebut. Saat motor berputar, arus pada kumparan motor menghasilkan torsi yang
nilainya konstan.
Secara umum terdapat 2 jenis motor servo. Yaitu motor servo
standard dan motor servo Continous. Servo motor tipe standar hanya mampu
berputar 180 derajat. Motor servo standard sering dipakai pada
sistim robotika misalnya untuk membuat “ Robot Arm” ( Robot Lengan ). sedangkan
Servo motor continuous dapat berputar sebesar 360 derajat. motor servo
Continous sering dipakai untuk Mobile Robot. Pada badan servo tertulis tipe
servo yang bersangkutan.
Motor servo merupakan sebuah motor dc kecil yang diberi
sistim gear dan potensiometer sehingga dia dapat menempatkan “horn” servo pada
posisi yang dikehendaki. Karena motor ini menggunakan sistim close loop
sehingga posisi “horn” yang dikehendaki bisa dipertahanakan. “Horn” pada servo
ada dua jenis. Yaitu Horn “ X” dan Horn berbentuk bulat ( seperti pada gambar
di bawah ).
Gambar 6. Servo Dengan Horn Bulat
|
|
Gambar 7. Servo Dengan Horn X
Pengendalian gerakan batang motor
servo dapat dilakukan dengan menggunakan metode PWM. (Pulse Width Modulation).
Teknik ini menggunakan system lebar pulsa untuk mengemudikan putaran motor.
Sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim
melalui kaki sinyal dari kabel motor. Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 mS
pada periode selebar 2 mS maka sudut dari sumbu motor akan berada pada posisi
tengah. Semakin lebar pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah
jarum jam dan semakin kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke
arah yang berlawanan dengan jarum jam.
Gambar 8. Posisi Gerakan Servo
Untuk menggerakkan motor servo ke
kanan atau ke kiri, tergantung dari nilai delay yang kita berikan. Untuk
membuat servo pada posisi center, berikan pulsa 1.5ms. Untuk memutar
servo ke kanan, berikan pulsa <=1.3ms, dan pulsa >= 1.7ms untuk berputar
ke kiri dengan delay 20ms, seperti ilustrasi berikut:
Gambar 9. Ilustrasi Gerakan Servo
III. perancangan alat
A.
Perangkat Keras dan Rangkaian
Elektronika
Adapun
system yang digunakan yaitu :
1. Sensor PIR (Passive Infra Red)
2. Arduino Uno sebagai pengendali semua perangkat
3. Motor Servo
sebagai keluaran
4. Rangkaian PCB untuk masukan (Sensor PIR)
5. Rangkaian PCB untuk luaran (Motor Servo)
B.
Blok Diagram Hubungan Komponen Utama
Berikut ini adalah diagram
blok aplikasi Arduino Uno menggunakan sensor PIR (Passive Infrared) dan keluaran Motor Servo.
Gambar
10. Diagram Blok Komponen Utama
C.
Diagram Alir
Gambar
11. Diagram Alir
IV. pengujian
alat
Motor servo akan bekerja ketika sensor PIR membaca
orang memasuki ruangan. Ketika sensor PIR membaca orang pertama memasuki
ruangan sensor ke sudut 150
menggerakan ventilasi udara. Ketika sensor PIR membaca orang ke-5
memasuki ruangan sensor ke sudut 30o
menggerakan ventilasi udara. Ketika sensor PIR membaca orang ke-10
memasuki ruangan sensor ke sudut 450
menggerakan ventilasi udara. Ketika sensor PIR membaca 1 orang ke-15
memasuki ruangan sensor ke sudut 600
menggerakan ventilasi udara. Ketika sensor PIR membaca orang lebih dari
20 memasuki ruangan sensor ke sudut 750 menggerakan ventilasi udara.
V. penutup
A. Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perencanaan dan pembuatan
sistem yang kemudian dilnjutkan dengan tahap pengujian. Maka dapat diambil
kesimpulan sebagai beriut :
1.
Tampilan Keluaran pada Motor Servo sesuai dengan
pembacaan data yang diterima.
2.
Sensor PIR sebagai masukan akan mendeteksi
gerakan dan diproses pada arduino untuk selanjutnya menggerakkan motor servo
sesuai jumlah orang memasuki ruangan.
B. Saran
Apabila alat ini ingin dikembangkan maka hendaknya
digunakan dua sensor PIR yang masing-masing diletakkan pada pintu masuk dan
pintu keluar.
Ucapan
Terima Kasih
Di dalam
penulisan laporan Proyek Arduino ini, penulis mendapatkan banyak dukungan,
bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada :
1.
Bapak Ir. Supriyadi, M.T. selaku Direktur Politeknik
Negeri Semarang.
2.
Bapak Adi Wasono, B.Eng., M.Eng selaku Ketua Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang.
3.
Bapak Dadi, S.T, M.Eng. selaku Ketua Program Studi
Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang.
4.
Bapak Dr. Samuel Beta Kuntardjo, Ing-Tech., M.T, selaku
Dosen Pengampu Mata Kulia Mikrokontroler.
5.
Semua pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian
Proyek Arduino ini.
Referensi
[1]
Bozu, Teru Teru, 2010., Sensor
Gerak (PIR). http://www.iseerobot.com/produk-1052-sensor-gerak-pir.html. Diakses pada tanggal 19 Desember 2013.
[2]
Noff, Aldy RI, 2013., Apa itu Arduino Uno?. http://noffaldy.blogspot.com/2013/09/apa-itu-arduino-uno.html.
Diakses pada tanggal 19 Desember 2013
[3]
Huda, Arif Akbarul, 2010., Mengenal Motor Servo. http://akbarulhuda.wordpress.com/2010/04/01/mengenal-motor-servo.
Diakses pada tanggal 19 Desember 2013
Abdul Sutriyono. Lahir di Pati pada
tanggal 31 Januari 1993. Telah menempuh pendidikan formal di SDN
Gempolsari 03 Gabus (lulus tahun 2005), MTs Roudlotusysyuban Winong (lulus
tahun 2008), dan SMK Tunas Harapan Pati (lulus pada tahun 2011). Saat ini sedang menempuh pendidikan diploma (D3) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi 087833980808 atau via e-mail: sutriyonoabdul@yahoo.com
Khambali. Lahir di Kabupaten Semarang pada tanggal
26 Januari 1993. Telah menempuh pendidikan
formal di SDN Sidomukti 03 (lulus tahun 2005), SMPN 3 Bawen (lulus tahun
2008), dan SMAN 1 Ungaran (lulus pada tahun 2011). Saat ini sedang menempuh pendidikan diploma (D3) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi 085727859861 atau via e-mail: maskhambali23@gmail.com
Tri Hartuti. Lahir di Pati pada
tanggal 27 Mei
1993. Telah menempuh pendidikan formal di SDN Mintomulyo (lulus tahun 2005),
SMPN 1 Juwana (lulus tahun 2008), dan SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana (lulus pada
tahun 2011). Saat ini sedang
menempuh pendidikan diploma (D3) di
Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada
Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Apabila ada
kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 085747050116 atau via e-mail:
tri.hartuti27@gmail.com
Selamat siang mas. Saya Waludin... maaf saya ingin belajar dari mas terkait Project ini? kebetulan penelitian saya hampir sama prosesnya dengan ini. Saya masih baru dalam belajar arduino. Saya masih bingung caranya mengubah input PIR menjadi keluaran sinyal PWM?? itu gmana ya mas?
BalasHapus